Wednesday, 25 June 2014

Hannes Alfven (1908-1995)

Seorang ilmuwan harus berani menyampaikan pendapatnya jika ia yakin itu benar, meskipun pendapatnya itu baru atau bahkan terdengar aneh bagi orang kebanyakan. Itulah yang bisa kita pelajari dari tokoh yang satu ini.

Hannes Alfven, profesor bidang elektromagnet dan fisika plasma kelahiran Norrkoping, Swedia, banyak melakukan penelitian di bidang elektromagnetisme dan astrofisika (luar angkasa), tetapi sering kali karya-karya terbitannya disanggah oleh kalangan ilmuwan. Banyak yang meremehkan teorinya tentang badai elektromagnet dan aurora, misalnya, karena teori Alfven tidak sesuai dengan perhitungan-perhitungan menggunakan ilmu fisika yang berlaku saat itu. Alfven memang dianggap sebagai 'orang luar' di kalangan para ilmuwan karena pemikiran-pemikirannya yang cenderung 'keluar jalur' yang disepakati umum.

Hannes Alfven (1908-1995)


Biarpun begitu, Alfven bukanlah orang yang senang cari musuh, ia justru dikenang sebagai sosok yang humoris, ia juga mendukung gerakan-gerakan pelucutan senjata di dunia, dan lucunya, sebagai ilmuwan, ia malah tidak mau menggunakan komputer karena tidak suka dan tidak percaya. Di waktu senggangnya, Alfven mempelajari filsafat dan agama timur, juga sejarah sains.Tujuh bahasa pun dikuasainya!

Alfven dianugerahi Nobel Fisika tahun 1970 atas penelitian-penelitian terobosannya dalam mengembangkan bidang magnetohydrodynamics, ilmu yang mempelajari pergerakan zat cair dalam pengaruh medan magnet dan medan listrik, ia juga memberi sumbangsih besar bagi ilmu fisika plasma dan luar angkasa.

Sumber: IPA Fisika Gasing 3 untuk SMP/MTs Kelas IX, Yohanes Surya, Penerbit PT Grasindo, PT Kandel
Share:

0 comments:

Post a Comment