Friday 12 September 2014

Orang Pertama yang Mengembangkan Kemampuan Optik Berfungsi Kamera

Tak perlu membayangkan dunia modern saat ini tanpa kamera. Perusahaan-perusahaan besar seperti Instagram dan Canon memanfaatkan tekhnologi ini sebagai “barang dagang” mereka yang utama. tetapi tahukah anda jika yang pertama kali menemukan prinsip kerja kamera itu adalah seorang yang berjenggot dan bersurban atau ilmuwan muslim ? , bukan orang Jepang , Amerika atau Jerman / Eropa lewat beberapa brand terkenal mereka seperti Leica , Canon , Nikon , Hasselblad dan sebagainya . Seorang ilmuan Islam yang bernama Ibnu al-Haytam adalah orang pertama yang mengembangkan kemampuan optik untuk difungsikan menjadi kamera .

Terlahir dengan nama lengkap Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau ابو علی، حسن بن حسن بن الهيثم atau Ibnu Haitham di Basra,Iraq , di negeri barat beliau lebih dikenal dengan nama Alhazen. Adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penelitian mengenai cahaya, dan telah memberikan banyak inspirasi pada ahli sains barat . Hijrah ke tengah kota besar Kairo pada awal tahun 100-an M, Ibnu al-Haytam dikenal sebagai seorang ilmuan yang paling terkemuka. Ia mengembangkan berbagai macam teori sains. Ketika menjadi tahanan rumah pada saat Bani Fatimiah berkuasa, ia mulai mempelajari kerja cahaya. Sebagian penelitiannya terfokus pada bagaimana memungsikan lensa pada kamera. Ia adalah ilmuan pertama yang menyadari ketika pin hole (lubang kecil kamera) dimasukkan ke dalam lightproof (kotak hitam), maka akan memproyeksikan sebuah gambar. Semakin kecil lubangnya, maka kualitas gambar yang dihasilkan pun semakin tajam. Tanpa penelitian Ibnu al-Haytam mengenai pergerakan cahaya ini, maka kamera yang ada di zaman modern ini tidak akan pernah ada.

Yang lebih menakjubkan , Ibnu Haitham telah menemui prinsip kerja listrik .Ibnu Haitham juga telah menemui kewujudan tarikan graviti sebelum Issaac Newton mengetahuinya. Selain itu, teori Ibnu Hai­tham mengenai gambaran manusia sebagai satu rentetan perasaan yang bersambung-sambung secara teratur telah memberikan ilham kepada saintis barat untuk menghasilkan wayang gambar. Teori beliau telah membawa kepada penemuan film yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton sebagaimana yang dapat kita tonton di TV atau bioskop pada masa kini .

Negara negara didunia banyak yang memajang photo atau gambar beliau di berbagai simbol seperti Iraq di mata uangnya , Pakistan, Madagaskar, Qatar, Malawi dan banyak negara lainnya di perangko resmi negara mereka masing2 .

Rasulullah SAW bersabda ...

. لاَ تَعَلَّمَوْ ا الْعِلْمَ لِتُبَاهُوْا بِهِ الْعُلَمَاءَ ، وَلاَ لِتُمَارُوْا بِهِ السُّفَهَاءَ وَلاَ تَجْتَرِثُوْابِهِ فِى الْمَجَالِسِ اَوْ لِتَصْرِفُوْا وُجُوْهَ النَّاسِ إِلَيْكُمْ ، فَمَنْ فَعَلَ ذَالِكَ فَالنَّارَ فَالنَّارَ . (الترمذى وابن ماجة)

“ ... Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam mejelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka…neraka ... "
HR. Al-Tirmidzi dan Ibn Majah

SubhanAllah ...

sumber


Share:

0 comments:

Post a Comment