Friday, 29 August 2014

Jangka Sorong untuk Mengukur Besaran Panjang

Salah satu alat ukur fisika dasar adalah Jangka Sorong atau dalam bahasa Inggris disebut Vernier Caliper. Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran panjang, yakni digunakan dalam hal pengukuran diameter luar, diameter dalam dan kedalaman lubang, dengan ketelitian tertentu. 

Jangka sorong terdiri dari dua pasang "rahangg': sepasang untuk pengukur luar dan sepasang untuk pengukur dalam. Dari pasangan itu ada rahang yang tak bergerak, disebut rahang tetap, dan ada yang dapat digeser-geser, disebut rahang geser. Pada rahang tetap terdapat batang skala yang diberi skala dalam cm dan mm.

gambar jangka sorong
Gambar Jangka Sorong



Keterangan gambar:
a. Rahang pengukur bidang lubang
b. Rahang tetap
c. Rahang bergerak
d. Skala utama (metrik dan inci)
e. Skala nonius (metrik dan
f. Mur pengunci
g. Batang pengukur

Skala pada jangka sorong ada 2, yaitu skala utama skala nonius.
  1. Skala utama terdiri dari skala standar yang pembagiannya sama seperti pada penggaris biasa.
  2. Skala nonius dibagi ke dalam beberapa bagian tertentu, berdasarkan ketelitian yang dibuat oleh jangka sorong yang bersangkutan.


Jangka sorong memiliki berbagai macam tingkat ketelitian, di antaranya :

a. Dengan ketelitian 0,1 mm.
Pada skala nonius, 9 mm dibagi menjadi 10 bagian yang sama. Jadi 1 skala panjangnya : 9/10 mm. Satu bagian skala utama panjangnya 1 mm. 
Selisih dari kedua skala ini adalah : 1 mm - 0,9 mm = 0,1 mm. Jadi jangka sorong ini ketelitiannya 0,1 mm. 

b. Dengan ketelitian 0,05 mm
Pada skala nonius, 39 mm dibagi menjadi 20 bagian yang sama. Jadi 1 skala 39 panjangnya : 39/10 mm = 1,95 mm. Dua bagian skala utama panjangnya 2 mm.
Selisih dari kedua skala ini adalah: 2 mm - 1,95 mm = 0,05 mm. Jadi jangka sorong ini ketelitiannya 0,05 mm.

c.  Dengan ketelitian 0,02 mm
Pada skala nonius, 49 mm dibagi menjadi 50 bagian yang sama. Jadi 1 skala panjangnya: 49/10 = 0,98 mm. Satu bagian skala utama panjangnya 1 mm. Selisih dari kedua skala ini adalah: 1 mm - 0,98 mm = 0,02 mm.
Jadi jangka sorong ini ketelitiannya 0,02 mm

Sesuai dengan fungsinya untuk mengukur diameter luar, diameter dalam dan kedalaman lubang, posisi benda untuk tiap pengukuran tersebut tidaklah sama, sebagaimana gambar berikut:

1) posisi benda pada pengukuran diameter luar

posisi benda pada pengukuran diameter luar


2) posisi benda pada pengukuran diameter dalam

posisi benda pada pengukuran diameter dalam


3) posisi benda pada pengukuran kedalaman lubang

posisi benda pada pengukuran kedalaman lubang



Referensi:
Fisika 1 untuk Sekolah Menengah Umum kelas 1. Nyoman Kertiasa. Jakarta: Depdikbud. 1996
Pedoman Pendayagunaan Laboratorium dan Alat Pendidikan IPA. Jakarta: Depdikbud. 1994.


Share:

0 comments:

Post a Comment